Kamis, 24 April 2014 - 0 komentar

UPAYA UNTUK MENGATASI KONFLIK SARA

perbedaan itu indah


Kita masih sering melihat dan mendengar kejadian-kejadian sepele, seperti kenakalan remaja yang dapat menimbulkan pertikaian antara kedua belah pihak, namun karena secara kebetulan kedua remaja ini berbeda suku dan agama, kemudian masalah ini dibesar-besarkan, sehingga memicu orang lain atau kelompok tertentu untuk melakukan perbuatan yang seharusnya tidak terjadi. Hal ini akan berpontesi terjadinya kerusuhan, karena masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah atau mengambil jalan damai. Padahal pertikaian atau kerusuhan hanya akan berdampak penderitaan.

Agar tidak terjadi kerusuhan, masing-masing kelompok atau diri pribadi harus selalu bersikap arif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan bermusyawarah untuk mencapai kata mufakat. Apabila hal ini dilakukan oleh masing-masing individu tentunya tidak akan terjadi pergesekan. Guna menghindari konflik antar sesama maupun kelompok, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya mengatasi konflik SARA antara lain;

1. Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa.
Sebagai makhluk yang memiliki agama, tidak ada lagi tempat yang tepat untuk mengadu dan berserah diri selain kepada tuhan yang maha esa. Kita sebagai umat beragama selalu memegang teguh segala perintah dan ajaran-Nya dan menjauhi dari segala larangan-Nya. Apabila kita merasa di sakiti atau ter aniaya oleh makhluk tuhan lainnya, alangkah baiknya kita serahkan hal tersebut kepada sang pencipta yang maha adil bagi seluruh umat-Nya.

2. Mengendalikan diri.
Sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan, ada kalanya kita tidak dapat memendung suatu cobaan atau godaan dari makhluk ciptaan tuhan lain yang mengundang kita untuk berbuat yang tidak baik. sebaiknya kita dapat mengendalikan diri kita dari keinginan untuk berbuat yang tidak baik tersebut karena banyak kerugiannya dari pada keuntungannya. Karena Tuhan maha mengetahui dan adil untuk umat-Nya.

3. Tidak menyinggung/menyakiti hati orang lain.
Tidak mungkin ada asap apabila tidak ada api, apabila kita tidak ingin diperlakukan tidak baik oleh orang lain maka kita terlebih dahulu tidak melakukan hal yang tidak baik kepada orang lain. Memanggil atau menghardik orang dengan kata-kata yang menyinggung SARA sangat besar dampaknya untuk memicu terjadinya konflik sara.

4. Hilangkan prasangka buruk kepada orang lain.
Berprasangka tidak baik kepada orang lain merupakan penyakit hati yang harus dihilangkan. Walaupun sangkaan itu benar adanya, kita tetap tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain terlebih lagi apabila prasangka kita itu tidak terbukti dan hanya rekaan kita saja tanpa adanya bukti. Selain menjadikannya suatu jurang pemisah juga dapat menjadi pemercik api perkelahian antara kita dengan orang lain.

5. Saling menghormati dan menghargai.
Jalan satu-satunya agar terjalin suatu hubungan yang harmonis dan menjadi jembatan dari seluruh perbedaan yang ada ialah rasa saling menghormati dan menghargai diantara sesama makhluk tuhan. Dengan cara ini kita merasa manjadi satu bagian yang berharga diantara lainnya, dan merasa setara tanpa ada perbedaan.

6. Menjalin hubungan dengan melakukan kegiatan positif bersama-sama.
Suatu hubungan sosial berarti suatu interaksi dari beberapa makhluk sosial yang terjadi di suatu lingkungan. Untuk memelihara suatu hubungan yang harmonis maka diperlukan interaksi yang harmonis pula yaitu melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama yang melibatkan semua pihak yang dilakukan dengan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar