Dikisahkan ada suatu kerajaan terdapat seorang raja yang memiliki tiga orang pembantu. Suatu hari raja memerintahkan 3 orang pembantunya tersebut untuk menemuinya di halaman belakang istana. Tiga orang pembantu itu dengan segera menemui sang raja.
Raja sudah cukup mengetahui watak dari masing-masing pembantunya tersebut. Pembantu pertama orangnya rajin, penurut dan taat pada setiap titah raja. Pembantu kedua memiliki perilaku yang berubah-ubah, kadang dia rajin kadang dia malas dan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sering tidak selesai. Kemudian pembantu yang terakhir ini memiliki perilaku yang condong buruk. Terkadang dia malah membuat masalah dan sering sekali ijin tidak masuk kerja. Yang ada dalam pikirannya hanyalah menunggu gaji di setiap awal bulan.
Setelah ketiga pembantu itu kumpul di hadapan raja, kemudian rajapun memberikan satu perintah. Raja memerintahkan kepada ketiga pembantunya untuk memetik buah apel yang baik dan sudah matang. Raja memberikan masing masing pembantu satu karung besar untuk diisi buah apel. Buah apel tersebut kata raja akan diberikan kepada rakyatnya. Setelah karung besar tersebut terisi penuh apel matang maka baru boleh istirahat.
Setelah menerima perintah sang raja, para pembantu langsung menuju ke kebun apel milik kerajaan. Pembantu pertama memilih dengan baik buah apel yang matang. Dia tidak malas untuk berpindah dari satu pohon ke pohon lain hanya untuk mendapatkan apel yang betu-betul matang. Pembantu kedua memiliki cara lain untuk menjalankan perintah sang raja, ia memetik apel asal-asalan, yang penting besar walaupun tidak matang dia ambil saja untuk mempercepat penuhnya karung besar yang ia bawa.
Sementara pembantu ketiga sungguh sangat licik, karena malas naik turun pohon dan malas mengitari kebun yang luas, maka sang pembantu memasukkan batu-batu ke dalam karung besar tersebut dan di atas tumpukan batu tersebut baru ia beri apel untuk menutupinya. Dalam pemikirannya tidak mungkin seorang raja akan memeriksa karung-karung besar itu. Dan raja pasti senang karena karung miliknya pasti paling berat.
Ketiga pembantu akhirnya selesai melaksanakan perintah raja. raja kemudian mengumpulkan ketiga pembantunya. Tanpa disangka-sangka raja memerintahkan ketiga pembantunya untuk masuk ke ruang tahanan. Para pembantu merasa bingung, kesalahan apa yang telah diperbuat sehingga raja memerintahkan untuk masuk ke ruang tahanan. Raja memerintahkan pembantunya masuk ke ruang tahanan dengan membawa karung apel masing-masing ke ruang tahanan dengan terpisah. Raja memerintahkan penjaga untuk menjaga ruang tahanan untuk 1 minggu ke depan baru dibuka.
Ternyata raja memberikan pelajaran kepada ketiga pembantunya tersebut. Pembantu pertama yang giat dan bekerja dengan sebaik-baiknya mendapatkan sekarung apel manis yang siap disantap di dalam tahanan. Pembantu kedua harus puas dengan apel asam yang ia petik, yang tidak menutup kemungkinan akan membuatnya sakit perut apabila terus menerus memakannya. Dan yang paling merasakan pelajaran adalah pembantu ketiga, ia hanya memiliki buah apel hanya beberapa biji saja, karena karung yang ia miliki lebih banyak berisi batu. Ia akan sangat merasa kelaparan di dalam tahanan tersebut.
Raja memberikan pelajaran kepada para pembantunya bahwasanya setiap perilaku dan amalan itu pasti akan mendapat balasan yang sesuai. Untuk itu, bekerja dan berbuatlah yang terbaik untuk mendapatkan buah yang manis dari hasil kerja keras tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar